Minggu, 01 Maret 2009

Tips Berkendara Yang Nyaman Saat Musim Hujan

Jalan raya memiliki kualitas yang bervariasi. Ada yang halus dan mulus, ada yang bergelombang, bahkan berlubang-lubang. Jika kondisi cerah hal yang dihadapi tidak terlalu berat bagi pengendara sepeda motor. Namun sebaliknya jika sudah memasuki musim hujan. Perlu adanya perhatian terhadap sepeda motor , hal ini untuk lebih melindungi pengendara dari kecelakaan.Berikut ini tips untuk menghadapi kondisi jalan yang beragam saat musim hujan.

A. TIPS PEMERIKSAAN KONDISI SEPEDA MOTOR.

Pemeriksaan Kembang Ban

Ban adalah bagian yang vital pada sepeda motor , apalagi digunakan pada saat hari hujan. Untuk mendapatkan kinerja maksimal, ban harus dirawat dengan baik.

Ban yang aus akan berkurang kemampuannya baik dalam ketahanan maupun fungsi traksinya. Sebaiknya ban diganti jika kembang ban sudah tinggal sedalam 0.8 mm. Jangan menunggu ban benar-benar gundul. Karena Saat melewati genangan air Alur Ban tersebut akan menyalurkan air kearah samping ban. Jika tidak ada alurnya Air tidak dapat di distribusikan kearah samping akibatnya ban terangkat diatas permukaan air. Hal tersebut akan membuat sepeda motor oleng. Perhatikanlah hal hal berikut ini :

  1. Gunakan tipe ban yang tepat sesuai dengan kondisi penggunaan, kapasitas pembebanan dan kecepatannya.

Tips : Jika melakukan penggantian Ban, Sebaiknya menggunakan merk dan Tipe yang sama antara Ban Depan dan belakang. Tipe kembang yang berbeda akan menyebabkan kinerja Ban berlainan. Cara aman gunakanlah tipe Ban yang direkomendasi oleh Pabrikan sepeda motor yang anda pakai karena pasti pihak pabrikan sudah melakukan test dengan berbagai kondisi cuaca.

  1. Tekanan ban harus dijaga sesuai spesifikasi pabrikan. Walaupun hal ini sangat penting dan mudah untuk dilakukan, namun banyak pengguna motor yang tidak memperhatikannya.

Pemeriksaan tekanan Angin pada Ban , sebaiknya sesuai standard (Bacalah spesifikasi Pabrik pada buku panduan Pemilik). Jika terlalu rendah tekanannya Sepeda motor terasa berat saat dikendarai dan akan mudah bocor karena Ban Bagian dalam akan bergesekan dan menimbulkan panas berlebih. Jika terlalu kencang tekanannya akan terasa tidak stabil pada kecepatan menengah dan tinggi karena permukaan ban yang menyentuh permukaan jalan terlalu kecil.

  1. Pasanglah Tutup pentil , karena akan mencegah masuknya kotoran dan juga berfungsi sebagai penyekat tambahan.
  2. Jika anda memakai ban tubeless (tanpa ban dalam), usahakan saat mengganti ban dengan yang baru, ganti juga pentilnya karena pada pentil terdapat O ring yang terbuat dari karet yang akan berubah sifat kekerasan dan elastisitasnya seiring dengan waktu pemakaiannya. O ring yang sudah mengeras biasa akan retak sehingga mengakibatkan kebocoran.

  1. Disarankan saat mengganti ban luar, ban dalam juga diganti bersamaan. Ban dalam yang sudah lama dipakai, akan mudah mengalami kebocoran. Apalagi jika sudah terlalu banyak tambalannya.

Pemeriksaan Sistim pemasukan Bahan Bakar & Karburator

Saat hujan menyebabkan kadar udara (02) sebagai pencampur bahan bakar yang disedot oleh karburator banyak mengandung air sehingga jika kondisi Sistim Bahan bakar seperti Tanki Bahan Bakar, Kran Bahan Bakar dan pipa bahan bakar terdapat karat atau kandungan air akan mengakibatkan kinerja mesin tersendat. Hal itu akan lebih menyusahkan dalam kondisi hujan. Datang ke Bengkel Resmi untuk perawatan berkala.

Pemeriksaan Oli Mesin.

Saat hujan kondisi udara yang banyak mengandung air dan terdapat genangan air di beberapa jalan yang tinginya lebih dari 30 cm (ukuran lutut orang dewasa) tentunya akan memudahkan air masuk ke dalam mesin dan tercampur dengan oli. Hal itu mudah dideteksi pengendara yaitu dengan melihat oli apakah berubah warna menjadi �PUTIH SUSU. Jika ya artinya air sudah tercampur. Segera lakukan penggantian oli jika telah melewati jalan banjir yang cukup tinggi. Hal ini guna menghindari kerusakan yang lebih parah pada mesin.

Pemeriksaan Filter Udara.

Air dapat masuk juga lewat filter udara. Terutama jika melewati genangan air yang cukup tinggi atau banjir . Jika air tidak terlalu tinggipun berpotensi masuk ke mesin terutama jika kendaraan roda empat melaju disamping sepeda motor atau dari arah berlawanan. Akan membuat gelombang air dan menghantam bagian depan motor akibatnya air masuk melalui filter udara. Jika jumlah air terlalu banyak yang masuk , akan berakibat yang lebih parah yaitu �Water Hammer. Water hammer adalah pukulan yang keras pada ruang bakar yang menyebakan kerusakan parah pada mesin seperti : Bengkoknya tangkai torak (Connecting Rod), Piston Pecah dll.

Pemeriksaan Sistim Pengereman.

Periksalah fungsi kerja Rem depan dan belakang, lakukan simulasi pengereman sebelum mengendarai beberapa kali untuk memastikan fungsinya bekerja dengan baik, selain fungsi deteksilah apakah ada suara berdecit jika ya, artinya permukaan Lining Kanvas Rem sudah licin dan perlu perawatan. Jika fungsinya terasa kurang baik periksalah ketebalan Rem dengan melihat langsung tebal Pad (Rem Disk) dan lihat indikator ketebalan pada Rem tipe Drum. Jika terlalu kecil segera lakukan penggantian di Bengkel Resmi.

Pemeriksaan Sistim Kemudi

Yang terakhir, periksalah sistem kemudi, karena diperlukan kestabilan yang baik saat berkendara saat hari hujan. Disamping itu sulit memprediksi kondisi jalan seperti lubang , bebatuan atau saat menghindari pengendara lain yang tiba tiba berhenti. Mintalah mekanik Bengkel Resmi untuk memeriksanya. Atau anda bisa lakukan tips berikut untuk pemeriksaan awal :

1. Posisikan sepeda motor pada Standard Utama (Main Stand)

2. Peganglah kedua Front Fork (Fork Depan) sambil berjongkok

Tapi sebelum itu pastikan Posisi Jari tangan anda tidak terlalu dekat dengan Disk Brake Depan karena akan terluka. Kondisi Sepeda motor tidak goyang goyang. dan pastikan disekitarnya tidak terdapat orang lain.

3. Dorong dan tarik kearah depan dan belakang

4. Rasakanlah apakah terdapat kelonggaran atau tidak.

Jika terdapat kelonggaran (Oblak), segeralah minta mekanik untuk mengencangkannya dan periksa kembali berat dan ringan gerakan kemudinya

B. TIPS PERSIAPAN SEBELUM BERKENDARA.

Helmet.

Saat hujan lebat dapat menyulitkan pandangan pengendara, apalagi jika hujan sangat lebat. Diperlukan Helmet yang dilengkapi dengan kaca pelindung sehingga pandangan tetap aman saat berkendara. Periksalah kaca helmet tidak boleh buram atau baret baret .

Tips : Biasanya saat berkendara saat hari hujan , napas kita akan membuat embun dibagian kaca bagian dalam. Dan saat hujan lebat sulit melihat dengan pandangan yang jelas. Oleskan Cairan Shampo Pada permukaan kaca untuk menghilangkan sisa oli atau kotoran. Hal ini akan memudahkan saat mengusapnya kotoran saat berkendara.

Jas Hujan.

Pilihlah jas hujan yang tidak terlalu besar , pilihlah yang ukurannya pas di tubuh kita atau jenis Celana Panjang karena akan mempwermudah gerakan tubuh saat berkendara. Hindari penggunaan jas tipe JUBAH karena sangat berbahaya, sebab ukuran yang terlalu besar membuat selalu berkibas terkena terpaan angin bahkan tidak jarang tersangkut pada bagain rantai, hal ini tentunya dapat menyebabkan kecelakaan.

Barang Bawaan.

Sebaiknya hindari Barang bawaan atau jika harus dibawa, ukurannya tidak lebih dari

Selain mudah basah, hal itu juga dapat mengganggu pengendara. Gunakanlah tas Punggung atau mengikatnya dibagian jok belakang.

C. TIPS MELEWATI KONDISI JALAN.

Jalan dengan genangan air

Saat melewati genangan air, usahakan untuk mengurangi kecepatan karena genangan air membuat traksi ban berkurang. Jika kondisi lalu lintas disekitarnya memungkinkan, usahakan untuk menghindarinya karena kita tidak tahu sedalam apa genangan air tersebut.

Jalan dengan banyak pasir, berlumpur atau banyak daun kering

Jalan seperti ini juga bisa membuat kita kehilangan kontrol kemudi atau ban selip. Cara terbaik memang dengan menghindari, namun jika sudah terlalu dekat akan sangat berbahaya untuk berbelok-belok menghindar. Sebaiknya kurangi kecepatan dan melintas secara perlahan.

Polisi tidur

Saat melewati polisi tidur, kurangi kecepatan dan lewati secara tegak lurus.

Jalan bergelombang atau berbatu-batu

Untuk melewati jalan seperti ini, gunakan gigi rendah dan melintas perlahan dengan hati-hati. Hindari memindah gigi dan berkendara dengan sedikit mengangkat pantat akan lebih memudahkan untuk menyeimbangkan kendaraan.

Melewati lempeng baja

Pada jalan yang sedang ada perbaikan gorong-gorong, kadang kita harus berjalan diatas lempeng baja contoh Perlintasan Kereta Api/Rel, penutup lubang saat perbaikan jalan dll. . Jika kondisi basah dan sedikit berlumpur, lempeng baja akan menjadi sangat licin. Melintas dengan perlahan dan hati-hati.

Tumpahan oli

Oli yang tumpah dijalan sangat membahayakan karena dapat menghilangkan traksi ban, kemudi menjadi susah dikontrol. Saat melewati tumpahan oli, usahakan jangan sampai melewati dengan kondisi miring / berbelok. Lebih baik berjalan tegak lurus dan usahakan mengurangi kecepatan.

Kondisi hujan

Jalan yang basah membuat jarak pengereman menjadi lebih jauh. Jaga jarak lebih panjang agar terhindar dari tabrak belakang. Saat berbelok juga harus dalam kecepatan yang lebih rendah daripada saat kita melewati dalam kondisi kering.

Mungkin beberapa keterangan diatas dapat mengingatkan kita saat kita berkendara agar dapat berkendara secara aman.

Kamis, 26 Februari 2009

Kok... Pedal Rem Mobil Bergetar



Idealnya
, pedal rem tak bergetar saat diinjak. Semakin dalam ditekan, laju mobil seharusnya melambat dan roda berhenti. Bagaimana jika pedal rem justru bergetar?

Ini yang patut diwaspadai. Terkadang pedal juga terasa naik turun sewaktu diinjak. Bukan hanya tidak nyaman, tapi juga dapat membahayakan keselamatan. Sebab bergetarnya pedal rem sebenarnya mengindikasikan permukaan disc brake tidak rata. Sehingga ketika kanvas rem menjepit, himpitan ke komponen ini tidak merata.

Inilah yang memicu getaran yang terasa sampai ke pedal rem. Akibat buruk selanjutnya adalah kemampuan sistem pengereman dalam menghentikan laju kendaraan juga akan berkurang, malah dapat mengakibatkan kecelakaan fatal.

Astra World berbagi informasi mengenai permasalahan ini. Ketidakrataan permukaan disc brake pada umumnya terjadi karena kurangnya perawatan sistem pengereman. Seharusnya, pemeriksaan dan pembersihan dilakukan setiap 10.000 km. Ini bertujuan membersihkan kotoran yang menempel. Bila tidak, kotoran yang kasar atau keras sangat potensial menggores permukaan disc brake saat dijepit oleh kanvas rem.

Banyak pengendara yang meskipun sadar namun belum mencoba mengatasinya dengan cara berkendara di kecepatan rendah. Padahal cara ini pun tidak menguntungkan. Bila disc brake yang bergelombang didiamkan, bukan tak mungkin menyebabkan kanvas rem cepat aus. Makanya, akan lebih baik bila melakukan langkah di atas. Periksa disc brake maupun kanvas rem. Jika disc brake masih cukup tebal, gejala bergetar dapat diatasi dengan melakukan pembubutan hingga rata. Akan lebih baik lagi jika diganti dengan yang baru.

Namun, mungkin pula getaran ini justru dipicu oleh kanvas rem yang kurang bagus. Untuk penyebab yang satu ini, pastikan bahwa kanvas rem yang digunakan yang original.

Rabu, 25 Februari 2009

MELEPAS TRANSMISI DARI KENDARAAN
1. Lapaskan kabel batere dari terminal nagatif. 2. Lapas ampat sakrup dan karet pada tuas pemindah. 3. Angkat kandaraan dan kuras oli transmisi.

Perakitan diferensial
Sementara stel beban mula pinion penggerak. 1) Pasang komponen komponen berikut. - Pinion penggerak. - Bantalan depan. Catatan: Rakit spaser, penuhan oli, dan perapat oli setelah penyetelan pola perakitan gigi.

MERAKIT TUTUP BAK TRANSMISI
1. Pasang pivot dan lengan pemindah mundur. Pasang cincin yang baru, lengan pivot pada tutup bak transmisi. 2. Pasang tuas pemindah dan pemilih dan poros tuas pemindah. a) Oleskan gemuk MP pada perapat oli b) Pasang tuas pemindah dan pemilih dan poros tuas pemindah c) Menggunakan SST, lepas bushing dan pasang bushing yang baru. SST 09307- 30010.


MERAKIT TUTUP BAK TRANSMISI

1. Pasang pivot dan lengan pemindah mundur. Pasang cincin yang baru, lengan pivot pada tutup bak transmisi.


2. Pasang tuas pemindah dan pemilih dan poros tuas pemindah.
a) Oleskan gemuk MP pada perapat oli
b) Pasang tuas pemindah dan pemilih dan poros tuas pemindah
c) Menggunakan SST, lepas bushing dan pasang bushing yang baru. SST 09307- 30010. `

d) Pasang dan kencangkan baut pengunci. Momen 260 kg.cm
(19 ft-lb, 25 Nm).

Catatan: Tempatkan lubang pada tuas pemindah dan pemilih dengan lubang pada poros tuas pemindah.

e) Pasang kawat pengunci.

3. Pasang pegas bola pengunci gasket dan pemegang bola pembatas
mundur. Kencangkan pemegang bola pembatas mundur. Momen
410 kg.cm (30 ft -1b, 40 Nm).

4. Pasang poros garpu pemindah mundur dan kepala pemindah.
a) Pasang pegas dan bola pengunci.

b) Pasang poros garpu pemindah mundur dan kepala pemindah

c) Tepatkan lubang pen pada kepala pemindah. dengan pada poros.
d) Menggunakan palu, pasang pen pegas sampai tertanam pada kepala pemindah.

5. Pasang ring-O, cincin, dan mur untuk pivot pemindah mundur.

6. Pasang pen interlock no. 2. Oleskan gemuk MP pada pon interlock dan pasang pon interlock

7. Pasang garpu pemindah-1 dan 2, serta poros garpu pemindah.
a) Pasang pegas dan bola pengunci.

b) Pasang garpu pemindah-1 dan 2, serta poros pemindah

.

c) Tempatkan lubang pen pada garpu pemindah dengan lubang
pada poros garpu pemindah
d) Menggunakan palu, pasang pen pegas alur sampai tertanam
pada garpu pemindah.

8. Pasang pen interlock no. l. Oleskan MP pada pen interlock dan
pasangkan pen interlock

9. Pasang garpu pemindah-3 dan 4, serta poros garpu pemindah.
a) Pasang pegas dan bola pemindah.
b) Pasang garpu pemindah-3 dan 4, serta poros garpu pemindah.

c) Tempatkan lubang pen pada garpu pemindah dengan lubang
pada poros.
d) Menggunakan palu, pasang pen pegas pada alur sampai tertanam
pada garpu pcmindah.

10. Periksa mekanisme interlock.

MERAKIT KEMBALI


Catatan:
- Pastikan semua komponen yang akan dirakit (dipasang) sudah dalam keadaan bersih.
- Beri oli mesin yang bersih pada semua bagian yang meluncur dan berputar sebelum perakitan dimulai.

1. Merakit piston dan batang piston
a. Atur lubang oli di ujung besar batang piston posisi tandanya
berlawanan dengan tanda F (Front = depan) pada piston. Lihat
tanda panah.

b. Oleskan oli mesin di luar pasak piston.
c. Pasang pasak piston ke piston dan setang piston.

2. Memasang ring piston
a. Pasangkan ketiga ring oli pada piston.
1) Bubuhkan oli mesin pada spacer ring oli dan relnya
2) Pasanglah spacer ring oli. Ujungnya menghadap ke atas:

Catatan:
- Rel atas dan bawah sama
- Rel itu bisa dipasang bolak-balik.

3) Pasang rel atas dan bawah.
b. Pastikan kedua rel dipisahkan oleh tekanan spacer. Dapat diputar
dengan ringan bolak balik
Perhatian:
- Ring atas harus tanda R menghadup ke atas
- Ring kedua harus dipasang dengan pengaruh menghadap ke bawah.
c. Berikan oli mesin pada ring piston paling atas dan kedua.
d. Pasangkan ring kedua pada piston. Setelah itu ring piston paling
atas. Gunakan alat per ring piston (diiual secara bebas).
e. Aturlah posisi celah ujung ring seperti pada gambar.

3. Memasang piston dan batang piston

Perhatian:
Jurnal crankpin jangan sampai rusak
a. Berikan oli mesin pada dinding silinder, piston, dan ring piston.
b. Periksa ring piston
c. Masukan piston kedalam blog silinder dengan tanda F menghadap ke depan mesin. Gunakan alat penekan ring piston (dijual secara bebas)


4. Memasang poros engkol
a. Bersihkan kotoran dan oli dari jurnal dan metal.

Perhatian :
- Pasanglah alur atas metal duduk pada blok silinder
- Pasanglah metal bulan dengan alur oli menghadap ke arah kruk as b. Pasang metal duduk atas dan metal bulan. c. Pasang poros engkol pada blok silinder. Perhatikan metal
bulan tidak salah pasang. d. Tarik batang piston ke bawah dan rapatkan ke crankpin.
Oleskan gemuk pada bibir seal dan pasanglah seal aki di belakang poros engkol

5. Memasang metal duduk
a. Pasang metal duduk bawah pada tutup metal.
b. Pasang metal bulan bawah pada tutup metal duduk belakang.
c. Pasang tutup metal duduk pada blok siliuder dan pasangkan seal samping ke alumya, pada salah satu sisi tutup metal duduk belakang Catatan :
- Masing masing tutup metal duduk ditandai nomor posisinya (1 - 4)
- Seal samping harus dipasang: bagian yang lebih lebarnya
menghadap ke sisi mesin.
- Kencangkan baut-baut sesuai dengan momen pengencangan yang ditentukun

6. Memasang tutup metal batang piston
a. Pasang metal batang piston pada tutupnya masing-masing.
b. Beri oli mesin pada permukaan metal dan setang piston.
c. Pasang tutup pada stang piston sesuai dengan nomor tandanya.
d. Kencangkan baut baut sesuai dengan pengencangan yang ditentukan. e. Putarkan poros engkol dan pastikan dapat diputar sccara ringan.

7. Memasang pompa oli
a. Masukkan as pompa oli dan rotornya ke dalam blok silinder.
b. Pasamg tutup pompa pada blok silinder dan kencangkan.
c. Pasanglah asket dan strainer (tapisan) oli pada tutup sambung
pipa bias stariuer pada blok silinder.
d. Ujilah fungsi kerja pompa oli isi lubang masuk pompa dengan mesin dan diputar pompa agar oli mengalir ke seluruh pompa.

8. Memasang rantai timing dan sproket·
a. Pasang komponen berikut pada nokken as.
b. Pasang rantai timing ke sproket kruk as dan sproket nokken
Tanda sejajar harus segaris seperti pada gambar samping.
c. Hati-hati jangan keliru menghubungkan rantai timing, sproket truk as dan nokken as.
d. Pasang spaser pada kruk as.
e. Luruskan alur pasak pada kruk as dan sproket dan setelah itu pasang

9. Memasang rantai pompa sproket
a. Pasang pasak pada poros pompa oli.
b. Pasang rantai pemutar pada sproket poros engkol dan sproket
pompa oli. Kemudian pasang ke poros pompa oli dan poros engkol. Luruskam pasaknya.
c. Kencangkan mur sproket pompa oli dan bengkokkan ujung ringnya
d. Pasang stelan rantai.
e. Masukkan spacer dan pasang oli silinger pada kruk as dengan bibimya menghadap keluar.
f. Berikan oli mesin pada rantai dan sproketnya.

10. Memasang pemandu dan peredam getaran rantai

a. Tekan per tensioner dengan obeng dan putar sine-pin, searah
jarum jam hingga per mengunci.
Catatan:
Jangan lupa mengendorkan slide-pin setelah diproses
b. Pasanglah gasket di samping kiri blok silinder.
c. Pasang pemandu rantai dan peredam getarannya sesuai posisinya
Kencangkan baut-bautnya.


11. Memasang tutup rantai timing
a. Pasang seal oli pada tutup rantai timing dan oleskan gemuk pada bibir seal oli

b. Dasar gasket di kanan blok siiinder.

c. Pasangkan tutup timing pada blok, Iuruskan dowel'pin (pasak)
Kencangkan baut-bautnya.

Catatan:
Potong sisa-sisa gasket yang menonjol pada tutup rantai dan
permukaan dudukan bak oli dan kap silinder

12. Memasang bak oli
a. Bersihkan permukaan gasket pada blok silinder dan bak oli.
b. Beri silikon sealer pada blok silinder.
c. Pasang gasket bam pada blok silinder.
d. Pasang bak oli dan kencangkan baut-bautnya sedikit demi sedikit dan merata.

13. Merakit kopling
Lihat penjelasan memeriksa kopling

14. Puli poros engkol
a. Tahan roda gila dengan penahan roda gila.
b. Pasang pasak dan puli poros engkol pada poros engkol.
c. Kencangkan baut puli.

15. Memasang kepala silinder
a. Tahan sproket poros kam dan rantai kuat-kuat dengan satu tangan
dan puter blok silinder menghadap ke atas.
b. Pasang sproket poms kam dan rantai di atas slipper blade dan
peredam getaran.

Catatan:
Pastikan tanda timing pada sproket poros kam dan rantai timing

c. Tempatkan gasket kepala silinder baru pada Blok silinder.

Catatan:
Jangan oleskan sealer pada permukaan gasket kepala silinder
d. Pasang kepala silinder pada blok dan luruskan dowel pain (pasaknya)

16. Memasang poros kam (camshuft)
a. Oleskan oli mesin pada permukaan penopang poros kam pada silinder.
b. Pasang poros kam dan masukkan ke sproket. Kemudian pasang poros kam ke kepala silinder.

17. Merakit tuas katup (rocker arm) dan porosnya
a. Rakit tuas katup dan porosnya seperti gambar berikut.
b. Hadapkan permukaan rata tappet ball pada setiap tuas katup
c. Oleskan oli mesin dan cuping nokken as.
d. Pasang tuas katup yang telah dirakit ke kop silinder.
e. Pasang baut-baut kop silinder (da|am keadaan longgar). Pergeseran setiap tuas katup buang adalah 1 mm dari titik tengah batang klep yang menghadap ke dcpan mesin dengan cara menggeser penopang tuas.
f. Kencangkan baut kepala silinder tiga tahap secara berurutan seperti urutan Catatan:
Jangan kencangkan baut kop silinder sekaligus.

g. Kencangkan baut yang menghubungkan kepala silinder dan tutup.

h. Pasang spacer dan gigi pemutar distributor. Luruskan pasaknya:
i. Kencangkan mur pengunci dan bengkokkan cuping ring plat.
j. Ukur speling nokken

18. Memasang saringan oli
a. Pakai kain lap untuk membarsihkan permukaan pada mesin.
b. Oleskan oli mesin bersih ke karat seal saringan oli baru.
c. Pasang saringan oli dan kencangkan dengan tangan hingga seal karatnya menyentuh permukaan dudukan.
d. Kencangkan saringan oli setelah mesin hidup.
e. Periksa kocoboran oli setelah mesin hidup.
f. Periksa jumlah oli dan tambah bila perlu.

19. Memasang pompa bensin
a. Masukkan pendorong seperti yang ditunjukkan gambar, dan pasanglah sumbatnya.
b. Pasang gasket, insulator, dan gasket lain pada blok, kemudian pasang pompa bensin.
c. Kencangkan bautnya.

20. Memasang saluran isap
a. Pasang gasket pada kepala silinder.
b. Pasang saluran isap pada kepala silinder dan kencangkan murmurnya

21. Memasang karburutor
a. Pasang gasket, insulator, gasket, dan karburator secara berurutan,
b. Kencangkan mur-mur nya.

22. Memasang termostat
a. Masukkan termostat ke saluran isap,
b. Pasang gasket termostat dan tutupnya.
c. Kencangkan baut-bautnya.


23. Memasang distributor
a. Putar poros engkol menurut putarannya hingga silinder no. I
pada l2° TMA, saat langkah kompresi. Tanda garis pertama puli
poros engkol segaris dengan jarum pada tutup rantai timing.
b. Luruskan tanda pada rumah distributor dan gigi pemutarnya.
c. Masukkan distributor ke kop silinder dan hubungkan gigi-giginya.

d. Pasangkan tutup distributor.
e. Kencangkan pengikat distributor.

24. Memasang pompa air
a. Pasang gasket baru pada tutup rantai timing bersama pompa air
b. Pasang tangkai penyetel alternator
c. Kencangkan mur murnya

25. Memusang kipas pendingin.
a. Pasang puli dan kipas pada bos pulley pompa air.
b. Kencangkan baut-bautnya.

26. Penyetelan rantai timing

Gunakan obeng melalui rongga kop silinder, putar peluncur tensioner rantai melawan arah jarum jam untuk mengendurkan lengan penyetelnya

27. Penyetelan celah katup
Lihat penyetelan katup pada tune-up mesin

28. Memasang tutup tuas katup
a. Pasang oli setengah lingkaran di depan dan belakang silinder
dengan tanda "OUT" menghadap keluar.
b. Pasang gasket pada tutup tuas katup.
c. Pasang tutup tuas katup pada kepala silinder dan kencangkan bautnya


Memasang kembali mesin ke mobil
Langkah-langkah pemasamgan mesin adalah kebalikan dari melepasnya. Setelah mesin terpasang lakukan langkah berikut:
a. lsilah radiator dengan air bersih;
b. lsikan oli ke karter sesuai spesifikasi.
c. Hidupkan mesin dan periksa kebocoran oli dan air.
d. Lakukan tune-up sesuai ketentuannya.

1. Membongkar karburator
a. Lepaskan per katup gas.
b. Lepaskan baut, batang pompa, dan tuas pompa.
c. LEpaskan baut pengikat tutup atas karburator (air horn) pada bodi
d. Pisahkan tutup atas karburator dari bodi dan lepaskan tuas
dari batang fast idle. Lecpaskan tutup atas karburator dari bodi
e. Lepaskan pluyer pompa dan per peredam pompa.
f. Kcndorkan dan lepaskan primary slow air bleed dan (saluran udara untuk putamn rendah sekunder) dari tutup bagian atas.
g. Lepaskan pin pelampung dan pelampung.
h. Lepaskan klip, per penahan, per, dan katup jarum
i. Buka gasket bodi
j. Lepaskan per dan check ball (pelor) dari dalam pompa akselerasi.

Catatan:
Check ball jangan sampai hilang

k. Lepaskan outlet valve (klep pengeluar pompa).
l. Lepaskan primary slow dan secondary slow jet (spuyer putaran
lambat primer) dan secondary slow jot (spuyer putaran lambat sekunder)
m. Lepaskan primary main air bleed (aliran udara utama primer)
secondary main air bleed (aliram udara utama sekunder).
o. Lepaskan baut dan pisahkan bodi dari bodi flens.
p. Buka sumbat dan gasket dari bawah bodi Hens.
q. Lepaskan primary main jet (spuyer utama primer) dan secondary
main jet (spuyer utama sekunder).
r. Lepaskan baut dan per penyetel putaran mesin.

Catatan:
- Katup gas jangan dikeluarkan dari batang katup perlu.

2. Pemeriksaan karburator
a. Cuci semua bagian dengan pembersih karburator. Semprot dengan kompresor semua lubang-lubangnya.
b. Periksa tutup atas, bodi, dan bodi Hens dari keretakan, baret dan
kotoran pada permukaan gasket.
c. Periksa gerakan power piston harus lancar dan tidak ada kebocoran
vakum dan tekanan udara pada lubang tutup atas karburator
d. Periksa pelampung dari perubahan bentuk, kerusakan tuasnya dan keausan lubang batang pin
e. Periksa keausan katup jarum.
f. Periksa saringan dari kemungkinan karat dan rusak.
g. Periksa gerakan katup cuk, harus lancar. Lihat keausan pada dudukan batang cuk.
h. Periksa jet (spuyer) dan air bleed (saluran udara), dari w e
kinan tersumbat. Periksa drat, lubang kepala dan lubang dudukannya dari kerusakan.

Catatan :
- Jangan gunakan kawat untuk membersihkan jet/spuyer

i. Periksa pompa pluyer dari keausan kelancaran kerja dan dari kemungkinan berkarat atau sudah lemah
j. Periksa katup putaran tinggi. Kelancaran gerak dan karat pada
dudukan batangnya.
k. Periksa baut penyetel putaran rendah dari kemungkinan dratnya
rusak. Harus duduk dengan tepat dan periksa apakah per sudah lemah.
l. Periksa kelancaran gerak katup primer dan sekunder serta batangnya dari keausan

3. Merakit kembali karburator
Pemasangan kebalikan pembongkarannya. Perhatikan uraian berikut :
a. Buang gasket lama dan gunakan yang baru.
b. Periksa kondisi semua bagian, harus baik dan bersih.
c. Katup gas primerd an sekunder ada bagiannya yang sama bentuknya. Waktu pemasangan jangan sampai salah pasang.
d. Stel katup primer dan skunder harus benar menutup rapat.
e. Periksa katup gas sekunder mulai membuka saat katup gas
primer membuka 49 derajat. Keduanya membuka penuh saat pedal gas ditekan habis. Jika perlu stel dengan membengkokkan kawat penghubungnya.

4. Penyetelan putaran rendah
a.Penyetelan putaran rendah. Lihat prosedur tune-up (Bab 6)
b. Penyetelan langkah pompa. `
Pada ujung batang pompa, ada tiga lubang untuk mengatur pengeluaran bensin dari pompa akselerasi. Batang peughubung akselerasi dapat dipindahkan dari lubang A ke C,
sehingga jumlah pengeluaran bensin lebih banyak. Pilihan dan setelah bergantung
pada mesin, kondisi kerja, dan suhu udara.
c. Penyetelan ketinggian pelampung
1) Lepaskan tutup bodi dan letakan dengan posisi terbalik
2) Ukur jarak bodi dengan pelampung. Jaralmya 11 mm
3) Tinggikan pelampung dan ukur jarak antara bibir pelampung dan katup jarum. Jaraknya 1,3 — 1,7 mm.
4) Untuk menyetel pelampung bengkokan bibir pelampung jika perlu
d. Penyetelan putaran tinggi (fast idle)
1) Ukur kabel cuk. Periksa apakah cuk benar-benar menutup stel jika perlu
2) Saat cuk menutup penuh, balikkan karburator. Ukur jarak
antara katup kupu-kupu primer dan dindirignya dengan feeler. J araknya 1,32 mm.
3) Untuk menyetelnya, bengkokkan batang fast idle, jika perlu.
e. Penyetelan katup kupu-kupu sekunder.
1) Ukur jarak antara katup kupu-kupu primer dan dindingnya
dengan feeler saat itu katup kupu-kupu sekunder mulai membuka. Jaraknya 6,0 mm atau 49° (lihat gambar).
2) Jika perlu, stel dengan membengkokkan batang penghubungnya


5. Pemeriksaan dan penyetelan kabel gas. Pemeriksaan
a. pemeriksaan
1) Periksa sambungan katup kupu-kupu harus bekerja semestinya.
2) Periksa kabel gas dari kemungkinan macet, bengkok dan gerakan kembalinya harus lancar.
3) Injak kabel gas dan periksa katup kupu-kupu harus membuka penuh (tegak lurus). Kalau perlu stel kabel seperti berikut.
b. Penyetelan
1) Sebelum menyetel kabel gas, periksa tinggi pedas gas
Tingginya 40 kurang lebih 5 mm. Lebih rendah dari tinggi pedal rem.
Kalau perlu stel mur A untuk mendapatkan tinggi yang sebcnarnya
2) Stel kabel gas dengan gerak bebas free play kabel pada
karburator, kira-kira 1 - 3 cm. Penyetelan gerak bebas ~
dilakukan pada mur A dan C.

Selasa, 24 Februari 2009



CARA GAMPANG MERAWAT MOTOR

-Cek Kondisi Oli

Oli mesin ini sangat penting peranannya
untuk melumas komponen-komponen mesin, seperti stang seher, seher, dan ring seher, kruk as dan noken as atau stang klep. Jika keberadaan minyak pelumas sudah berwarna kehitam-hitaman atau kelenturan daya lumasnya berkurang, maka sebaiknya diganti. Ganti oli secara berkala dan gunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
-Cek Kondisi Aki
Jangan biarkan air accu melewati batas maksimum dan minimum yang akibatnya bisa
mempercepat kerusakan pada sel-sel accu. Tambahkan aki pada pagi hari. Jangan biarkan baterai atau accu yang sudah mulai melemah, segeralah menggantinya, bukan hal baik jika anda tetap memaksa menggunakannya. Jika tetap dipaksakan kedua kutub positif dan negatif akan mengeluarkan korosi (serbuk putih) yang akan menjalar ke bagian kabel-kabel utama yang menghubungkan arus listrik ke saluran lampu, dinamo, atau bagian-bagian lainnya. Jika memang motor anda mengalami hal tersebut, arus listrik yang dihantarkan baterai atau accu tidak sempurna akan menyebabkan kerusakan pada komponen dinamo, kontak mesin maupun switch lampu. Satu hal yang perlu diperhatikan jika accu sudah lemah atau tidak mampu di starter dan distarter, jangan memaksa mendorong sepeda motor untuk menghidupkannya sebab hanya akan merusak gigi transmisi.

-Periksa Rantai dan Gir

Jangan biarkan rantai terlalu kendor, atau terlalu kencang. Terlalu kendor bisa membuat rantai copot dari girnya, sementara terlalu kencang bisa mengakibatkan putus rantai. Cek juga kondisi gir, jika sudah tajam segera ganti karena jika tidak rantai bisa tiba-tiba putus. Bahaya kan, kalo lagi ngebut tiba-tiba putus rantai?

-Periksa Kabel Koil dan Busi
Perhatikan keberadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi. Cepat ganti kabel yang kelihatannya sudah cukup umur dan banyak terlihat k
eretakan dan pengerasan pada kabel. Jangan lupa perhatikan keberadaan busi karena busi sangat vital untuk kelancaran sebuah mesin kendaraan.

-Perhatikan Selang Bensin
Selang bensin ke karburator juga merupakanm komponen yang layak diperhatikan. Jangan membiarkan kondisi selang bensin mengeras atau terjadi retakan-retakan, karena ba
gian dalam selang bisa jadi sudah tidak elastis dan mengakibatkan serbuk kotoran yang berasal dari selang terbawa ke karburator. Pada akhirnya akan terjadi penyumbatan suplai bensin dari tanki ke karburator sehingga mengganggu sistem pembakaran.

Panaskan Mesin paling lama 2 Menit
Panaskan mesin sebelum motor dijalankan, tak perlu lama-lama cukup 1-2 menit agar sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Jangan terlalu lama memanaskan karena akan membuat pipa knalpot menguning selain itu Anda pasti tak mau buang-buang bensin kh
an?.

Periksa tekanan angin ban

Jangan terlalu keras dan juga jangan kurang karena bisa berakibat kembang ban motor rusak.
Gunakan Selalu Sparepart Asli Lebih baik mahal sedikit, tapi puas dan tahan lama daripada memakai yang tidak asli, meski murah tapi tapi daya tahan kurang. So tidak sulit bukan, asal anda rajin merawat motor dengan benar pasti motor kesayangan Anda senatiasa tampil prima. (honda/rit)




Cara Gampang Bersihkan Kaca Lampu Mobil


Siapa sih yang nggak gondok kalau mika lampu mobil jadi buram alias tidak terang? Selain mengganggu tampilan mobil, fungsionalitas sebagai pemandu jalan kala malam jadi berkurang. Cara membersihkan cukup gampang dan bisa dilakukan sendiri dengan membersihkan bagian dalam lampu yang sudah terlihat kusam dan buram. Bahan-bahannya cukup menggunakan campuran air, bubuk deterjen, dan pasir halus.

Bagaimana cara kerjanya, simak langkah-langkah dipraktikkan pada Toyota Great Corolla.

1. Buka batok lampu mobil beserta dudukannya. Siapkan bahan-bahannya, di antaranya air secukupnya, dua sendok makan bubuk sabun deterjen pakaian, dan sejumput pasir halus yang sudah disaring sampai tak ada kerikil besar.

2. Masukkan sedikit demi sedikit pasir halus ke dalam batok lampu melalui lubang bohlam. Kemudian dilanjutkan dengan memasukkan bubuk deterjen dan terakhir giliran air.

3. Setelah semua bahan masuk ke dalam batok, kemudian diguncang-guncang. Lakukan langkah ini sampai seluruh bagian dalam lampu bersih dari kotoran. Diibaratkan, bubuk deterjen sebagai pembersih, pasir halus bertugas sebagai sikatnya.

4. Setelah terlihat bersih, masukkan air dari slang dengan tekanan yang cukup untuk mengeluarkan deterjen dan pasir. Terus lakukan berulang kali sampai dipastikan pasir dan deterjen sudah tidak ada.

5. Langkah terakhir, keringkan deh. Pengeringan bisa dilakukan dengan dijemur. Kalau punya kompresor angin, semprot dulu sebelum dijemur.

Agar kaca tidak mengembun setelah pemasangan, disarankan untuk melakukan pembersihan kaca lampu yang sebaiknya dilakukan siang hari. Bersih deh!